Di buat untuk memenuhi Tugas Matakuliah Sistem Telekomunikasi
yang di bina Oleh Bapak Muladi
Komunikasi
adalah suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi,
dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan
dan orang lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal
yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal
yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi
dengan bahasa nonverbal.
Manusia berusaha
untuk berkomunikasi lebih jauh terlihat dalam berbagai bentuk kehidupan mereka
di masa lalu. Pendirian tempat-tempat pemukiman didaerah aliran sungai dan tepi
pantai, dipilih untuk memudahkan mereka dapat berkomunikasi dunia luar dengan
memakai perahu, rakit dan sampan. Pemukulan gong di Romawi dan pembakaran api
yang mengepulkan asap di Cina adalah simbol-simbol komunikasi yang dilakukan
oleh para serdadu di medan perang.
Bahkan seribu dua ratus tahun yang lalu,
penduduk Asia Tenggara berani mengarungi samudera dengan hanya menggunakan
perahu hingga mendarat di kepulauanHawai, Formusa dan Madagaskar. Kelompok
pelaut ini adalah pelayar yang tidak berbekal atau alat navigasi lainnya.
Mereka tidak tahu menulis tetapi mampu membaca lambang-lambang isyarat melalui
gejala alam, yakni posisi bintang dan gerakan air laut sebagai informasi.
1.
Era Komunikasi Lisan
Kecakapan
manusia berkomunikasi secara lisan menurut perkiraan berlangsung sekitar 50
juta tahun, kemudian memasuki generasi kedua dimana manusia mulai memiliki
kecakapan berkomunikasi melalui tulisan.
2.
Era Komunikasi Tertulis
Kecakapan ini
ditandai dengan ditemukannya tanah liat yang bertulis di Sumeria dan
Mesopotamia sekitar 4000 tahun sebelum masehi. Kemudian berlanjut dengan
ditemukannya berbagai tulisan dari kulit binatang dan batu arca. Lalu secara
berturut-turut dapat disebutkan pemakai huruf kuno di Mesir (3000 tahun SM),
alphabet Phunesia (1800 tahun SM), huruf Yunani Kuno (1000 tahun SM), huruf
Latin (600 tahun M), pemakaian tinta dan kertas di Persia (676 M), dan di Eropa
(tahun1200 M).
3.
Era Komunikasi Tercetak
Kecakapan
manusia berkomunikasi dengan tulisan sampai ditemukannya teknik cetak mencetak
pada tahun 1450 Gutenberg dan John Coster di Jerman kira-kira berlangsung 5000
tahun. Penemuan teknik cetak mencetak dianggap sebagai awal revolusi
komunikasi.
4.
Era Telekomunikasi
Kecakapan
manusia berkomunikasi dengan alat cetak mencetak berlangsung kira-kira 500
tahun, kemudian manusia terampil berkomunikasi getaran-getaran elektronik.
Dimulai dengan penemuan fotografi di atas besi plat (1827), telegraf oleh
Samuel Morse (1844), telegraf cetak oleh David Hughes (1955), Cable Trans
Atlantik (1866), telepon oleh Alexander Graham Bell (1876), radio telegraf oleh
Guglielmo Marconi (1895), kamera film oleh Auguste dan Lois Lumiere (1895)
serta keberhasilan Amerika mendemonstrasikan pesawat TV hitam putih dalam tahun
1927.
5.
Era Komunikasi
Interaksi
Lima puluh tahun
sesudah Amerika berhasil mendemonstrasikan pesawat TV, kecakapan manusia
berkomunikasi memasuki generasi keempat memasuki teknologi yang lebih canggih.
Secara berturut-turut dapat dicatat computer pertama ditemukan di Amerika
Serikat dalam tahun 1942, menyusul mesin foto copy Xerox oleh Chester Carson
(1946), transistor oleh Laboratorium Elektronik Bell (1947) dan TV berwarna
dalam tahun 1951.
Enam tahun
kemudian Rusia berhasil meluncurkan satelit Sputnik ke angkasa luar (1957),
disusul Amerika Serikat dengan berhasil meluncurkan satelit Telstar (1962),.
Penemuan Video recorder (1968), TV computer game (1976), facsimile dan cetak
jarak jauh (1980), teleconference, telephoto, video telephone, video-magazine,
computer modem (1985),dan terakhir telepon selular dan jaringan internet
(1990).
Latar Belakang Sejarah Komunikasi
Masuk di Indonesia
Ilmu
komunikasi merupakan hasil dari suatu proses perkembangan yang panjang. Status
ilmu komunikasi ini di Indonesia diperoleh dari Keputusan Presiden (Keppres)
Nomor 107/ 82 tahun 1982. Keppres itu telah membawa penyeragaman nama dari ilmu
yang dikembangkan di Indonesia. Sebelumnya terdapat terdapat nama yang berbeda
di berbagai universitas atau perguruan tinggi. Di Universitas Pajajaran (Unpad)
Bandung dan di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta misalnya digunakan nama
Publisistik, sedang di Universitan Indonesia (UI) Jakarta nama Publisistik
telah lama digantikan dengan Ilmu Komunikasi Massa. Selain itu Universitas
Hasanudin(Unhas) Ujung Pandang menggunakan nama Publisistik/ Ilmu Komunikasi.
Di Unpad berdiri sebagai suatu fakultas, sedang di UI, UGM, Unhas dan
Universitas lainnya, berstatus sebagai jurusan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik.
Sesungguhnya
kajian ini di tanah air dimulai dengan nama Publisistik, dengan dibukanya
jurusan Publisistik pada Fakultas Sosial dan Politik di Universitas Gajah Mada
(1950) dan pada Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Masyarakat di Universitas
Indonesia (1959). Demikian juga di Jakarta dibuka pada tahun 1956 Akademi
Penerangan dan Perguruan Tinggi Jurnalistik (Kemudian Jurnalistik berganti
menjadi Publisistik). Pada tahun 1960 di Universitas Pajajaran Bandung dibuka
Fakultas Jurnalistik dan Publisistik.
Beberapa
tokoh yang telah berjasa memasukan ilmu komunikasi ke Indonesia dan
mengembangkannya di Indonesia dan kemudian mengembangkannya di Perguruan
Tinggi, antara lain Drs. Marbangun, Sundoro, Prof. Sujono Hadinoto, Adinegoro,
dan Prof. Dr. Mustopo. Pada tahun 1960-an deretan tokoh itu bertambah lagi
dengan datangnya dua orang pakar dalam bidang kajian ini, yaitu Dr. Phil.
Astrid S. Susanto dari Jerman Barat (1964) dan Dr. M. Alwi Dahlan dari Amerika
Serikat (1967).
Nama Ilmu
Komunikasi Massa dan Ilmu Komunikasi baru muncul dalam berbagai diskusi dan
seminar pada awal tahun 1970-an. Ilmu Publisistik berkembang di Eropa,
khususnya di Jerman, sedang Ilmu Komunikasi Massa lahir di Amerika Serikat.
Masuknya ke dua ilmu itu ke tanah air, selain karena adanya hubungan dengan
bangsa-bangsa dari kedua benua tersebut, juga karena di bawa oleh mereka yang
pernah belajar dari Eropa maupun di Amerika.
Lahirnya ilmu
komunikasi yang dewasa ini dapat diterima baik di Eropa maupun di Amerika
Serikat bahkan diseluruh dunia, adalah merupakan hasil perkembangan publisistik
dan ilmu komunikasi massa. Hal ini dimulai dari adanya pertemuan antara tradisi
Eropa yang mengembangkan publisistik dengan tradisi Amerika yang mengembangkan
ilmu komunikasi massa. Hal ini antara lain diupayakan oleh Stappers dari negeri
Belanda melalui karya Garbner dari Amerika Serikat. Dalam disertainya di tahun
1966 (sepuluh tahun setelah Garbner), Stappers sampai pada kesimpulan bahwa
komunikasi massa adalah objek dari publisistikwissenschaft (Djadusman, 1985:
13).
Sumber
:
http://newferdii12.blogspot.com/2011/11/sejarak-komunikasi.html
http://blog.its.ac.id/afadli/2010/09/24/sejarah-komunikasi-antar-manusia-di-dunia/
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar