Halaman

“Apabila seorang manusia meninggal dunia, amalannya terputus, kecuali tiga hal (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendo’akannya.”

Sabtu, 27 Oktober 2012

MULTIPLEXING

Di buat untuk memenuhi tugas kuliah Sistem Telekomunikasi
yang dibina oleh bapak Muladi

Multiplexing adalah suatu teknik menggabungkan beberapa sinyal secara bersamaan pada suatu saluran transmisi. Di sisi penerima, pemisahan gabungan sinyal tersebut sesuai dengan tujuan masing-masing disebut Demultiplexing. Dalam multiplexing, perangkat yang memalukan multiplexing disebut Multiplexer atau disebut juga dengan istilah Transceiver/Mux. Receiver atau perangkat yang melakukan Demultiplexing disebut dengan Demultiplexer atau disebut juga dengan istilah Demux. Multiplexer mengkombinasikan (me-multiplex) data dari n input dan mentransmisi melalui kapasitas data link yang tinggi. Demultiplexer menerima aliran data yang di-multiplex (pemisahan (demultiplex) dari data tersebut tergantung pada saluran) dan mengirimnya ke line output yang diminta.

1.      Frequency Division Multiplexing (FDM)
Frequency Division Multiplexing (FDM) adalah teknik menggabungkan banyak saluran input menjadi sebuah saluran output berdasarkan frekuensi. Data yang dikirimkan akan dicampur berdasarkan frekuensi. Banyak digunakan pada pengiriman sinyal analog. Setiap sinyal dimodulasikan dengan frekuensi carrier yang berbeda dan frekuensi carrier tersebut terpisah dimana bandwidth dari sinyal-sinyal tersebut tidak overlap. FDM disebut “code transparent” artinya sistem sandi yang dipakai oleh data tidak memberi pengaruh. FDM dapat beroperasi secara full duplex 2 atau 4 kawat. Tujuan FDM adalah untuk membuat pemakaian bagian-bagian mahal dari jaringan telepon publik misalnya, menjadi lebih efisien. Contoh FDM adalah pada penggunaan radio dan TV.
Kelebihan dari FDM adalah sederhana, polpuler dengan radio, TV, TV kabel, sumua penerima seperti telepon seluler, tidak perlu berada dilokasi yang sama. Sedangkan kekurangnya terletak pada masalah noise sinyal analog, limbah bandwidth, dan dibatasi oleh rentang frekuensi.

2.      Synchronous Time Division Multiplexing (Synchronous TDM)
STDM adalah pengiriman data dengan mencampur data berdasarkan waktu sinyal data tersebut dikirimkan. Digunakan untuk transmisi sinyal digital, bit data dari terminal secara bergantian diselipkan diantara bit data dari terminal lain. Pemancar dan penerima harus sinkron agar masing-masing penerima menerima data yang ditujukan kepadanya. Disebut synchronous karena time slot-nya dialokaasikan ke sumber-sumber tertentu dimana time slot untuk tiap sumber ditransmisikan, dan dapat mengendalikan sumber-sumber dengan kecepatan yang berbeda-beda. TDM hanya digunakan untuk komunikasi titik ke titik. TDM lebih efesien daripada FDM karena 1 saluran komunikasi telepon dapat dipakai sampai dengan 30 terminal sekaligus.
Synchronous Time Division Multiplexing memiliki kelebihan yaitu berupa sinyal digital, relatif sederhana, umumnya digunakan dengan TI dan ISDN. Kekurangannya terletak pada limbah bandwidth.

3.      Statistical Time Division Multiplexing (Statistical TDM)
Statistical TDM dikenal juga sebagai asynchronous TDM dan intelligent TDM, sebagai alternatif synchronous TDM. Efisiensi penggunaan saluran secara lebih baik dibandingkan FDM dan TDM. Memberikan kanal hanya pada terminal yang membutuhkannya dan memanfaatkan sifat lalu lintas yang mengikuti karakteristik statistik. STDM dapat mengidentifikasi terminal mana yang mengganggur / terminal mana yang membutuhkan transmisi dan mengalokasikan waktu pada jalur yang dibutuhkannya. Sebuah multiplexer statistik mentransmisikan data ke kanal yang aktif saja, jika kanal tidak aktif, tidak ada ruang yang terbuang dalam aliran multiplexing, sebab multiplexer statistik menerima aliran data yang masuk dan menciptakan frame yang berisi data yang akan dikirimkan, lebih tepatnya kerangka yang ditransmisikan berisi kumpulan dari berbagai grup data. Untuk input, fungsi multiplexer ini untuk men-scan buffer-buffer input, mengumpulkan data sampai penuh dan kemudian mengirim frame tersebut. Dan untuk output, multiplexer menerima suatu frame dan mendistribusikan slot-slot data ke buffer output tertentu.
Kelebihan Statistical TDM adalah lebih efisien, penggunaan frame bandwidth bisa mengontrol informasi kesalahan, paket-paket data bisa dari berbagai ukuran. Sedangkan kekuranganya yaitu lebih kompleks dari TDM

4.      Wavelength Division Multiplexing (WDM)
Adalah multiplexing stream data ke garis serat optik tunggal. Beberapa balok cahaya pada frekuensi yang berbeda, yang dibawa oleh serat optik, bentuk FDM, setiap warna cahaya membawa saluran data terpisah, sistem komersial dari 160 saluran dari 10 Gbps kini tersedia, sistem laboratorium 256 saluran pada 39,8 Gbps. Umumnya sama dengan arsitektur sebagai FDM lain, sejumlah sumber menghasilkan sinar laser pada frekuensi yang berbeda. Multiplekser mengkonsolidasikan sumber untuk pengiriman melalui serat tunggal. Amplifier optik panjang gelombang memperkuat semua. Demux memisahkan saluran di tempat tujuan.
WDM terbagi menjadi 2 :
-          Dense Wavelength Devision Multiplexing (DWDM)
DWDM merupakan perkembangan WDM dengan beberapa perbedaan. DWDM menempatkan panjang gelombang yang lebih rapat dibandingkan dengan WDM, sehingga mempunyai kapasitas keseluruhan yang jauh lebih baik. Jenis ini memuat banyak kanal optik. Dengan mengirimkan isyarat optik pada panjang gelombang yang berbeda, memungkinkan sebuah serat optik mengerjakan pengiriman banyak isyarat optik, sehingga kapasitas informasi yang dikirimkan sangat besar.
-          Coarse Wavelength Division Muliplexing (CWDM)
Adalah suatu bentuk pe-multiplex-an panjang gelombang yang mempunyai jarak yang lebih besar antar panjang gelombangnya dibandingkan dengan DWDM. CWDM dapat digunakan pada serat ragam jamak dan juga serat ragam tunggal. Meskipun jarak tempuh isyaratnya lebih pendek dibandingkan DWDM, harga pemakaian CWDM lebih murah daripada DWDM.
Kelebihan Wavelength Division Multiplexing yaitu kapasitas yang sanagt tinggi, sinyal dapat memiliki berbagai keceptan, dan terukur. Kekurangan berupa biaya kompleksitas.

5.      Code Division Multiplexing (CDM)
CDM juga dikenal sebagai kode akses beberapa divisi. Sebuah teknik canggih yang memungkinkan beberapa perangkat untuk mengirimkan data pada frekuensi yang sama dan pada saat yang bersamaan. Setiap perangkat mobile diberikan kode 64-bit yang unik. Untuk mengirimkan biner 1, perangkat selular mentransmisikan kode yang unik. Untuk mengirim biner 0, sebuah perangkat mobile mentransmisikan kebalikan dari kode. CDM memungkinkan pengguna untuk berbagi set frekuensi yang sama dengan menetapkan kode digital yang unik untuk setiap penggguna.
Kelebihan Code Division Multiplexing yaitu kapasitas besar, dan terukur. Sedangkan kekurangannya adalah kompleksitas terutama teknologi nirkabel.



Rujukan
http://jaketkuning.unsri.ac.id/AfifahFasywah/blog/
http://gietheiceman.blogspot.com/2009/11/pengertian-frequency-division.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semua yang ada baca pada blog ini belum tentu semuanya benar,
Wallahualam Bissawab
Saya hanya manusia biasa yang tak terlepas dari khilaf dan dosa karena itu mohon untuk dipelajari kembali dan mohon untuk ditambahi.
Terimakasih sudah berkunjung dan membaca ^^.