Halaman

“Apabila seorang manusia meninggal dunia, amalannya terputus, kecuali tiga hal (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendo’akannya.”

Rabu, 24 Oktober 2012

SEJARAH KOMUNIKASI


Di buat untuk memenuhi Tugas Matakuliah Sistem Telekomunikasi
yang di bina Oleh Bapak Muladi

Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Manusia berusaha untuk berkomunikasi lebih jauh terlihat dalam berbagai bentuk kehidupan mereka di masa lalu. Pendirian tempat-tempat pemukiman didaerah aliran sungai dan tepi pantai, dipilih untuk memudahkan mereka dapat berkomunikasi dunia luar dengan memakai perahu, rakit dan sampan. Pemukulan gong di Romawi dan pembakaran api yang mengepulkan asap di Cina adalah simbol-simbol komunikasi yang dilakukan oleh para serdadu di medan perang.
  Bahkan seribu dua ratus tahun yang lalu, penduduk Asia Tenggara berani mengarungi samudera dengan hanya menggunakan perahu hingga mendarat di kepulauanHawai, Formusa dan Madagaskar. Kelompok pelaut ini adalah pelayar yang tidak berbekal atau alat navigasi lainnya. Mereka tidak tahu menulis tetapi mampu membaca lambang-lambang isyarat melalui gejala alam, yakni posisi bintang dan gerakan air laut sebagai informasi.

            1.                  Era Komunikasi Lisan
Kecakapan manusia berkomunikasi secara lisan menurut perkiraan berlangsung sekitar 50 juta tahun, kemudian memasuki generasi kedua dimana manusia mulai memiliki kecakapan berkomunikasi melalui tulisan.

            2.                  Era Komunikasi Tertulis
Kecakapan ini ditandai dengan ditemukannya tanah liat yang bertulis di Sumeria dan Mesopotamia sekitar 4000 tahun sebelum masehi. Kemudian berlanjut dengan ditemukannya berbagai tulisan dari kulit binatang dan batu arca. Lalu secara berturut-turut dapat disebutkan pemakai huruf kuno di Mesir (3000 tahun SM), alphabet Phunesia (1800 tahun SM), huruf Yunani Kuno (1000 tahun SM), huruf Latin (600 tahun M), pemakaian tinta dan kertas di Persia (676 M), dan di Eropa (tahun1200 M).

            3.                  Era Komunikasi Tercetak
Kecakapan manusia berkomunikasi dengan tulisan sampai ditemukannya teknik cetak mencetak pada tahun 1450 Gutenberg dan John Coster di Jerman kira-kira berlangsung 5000 tahun. Penemuan teknik cetak mencetak dianggap sebagai awal revolusi komunikasi.

            4.                  Era Telekomunikasi
Kecakapan manusia berkomunikasi dengan alat cetak mencetak berlangsung kira-kira 500 tahun, kemudian manusia terampil berkomunikasi getaran-getaran elektronik. Dimulai dengan penemuan fotografi di atas besi plat (1827), telegraf oleh Samuel Morse (1844), telegraf cetak oleh David Hughes (1955), Cable Trans Atlantik (1866), telepon oleh Alexander Graham Bell (1876), radio telegraf oleh Guglielmo Marconi (1895), kamera film oleh Auguste dan Lois Lumiere (1895) serta keberhasilan Amerika mendemonstrasikan pesawat TV hitam putih dalam tahun 1927.

            5.                  Era Komunikasi Interaksi
Lima puluh tahun sesudah Amerika berhasil mendemonstrasikan pesawat TV, kecakapan manusia berkomunikasi memasuki generasi keempat memasuki teknologi yang lebih canggih. Secara berturut-turut dapat dicatat computer pertama ditemukan di Amerika Serikat dalam tahun 1942, menyusul mesin foto copy Xerox oleh Chester Carson (1946), transistor oleh Laboratorium Elektronik Bell (1947) dan TV berwarna dalam tahun 1951.
Enam tahun kemudian Rusia berhasil meluncurkan satelit Sputnik ke angkasa luar (1957), disusul Amerika Serikat dengan berhasil meluncurkan satelit Telstar (1962),. Penemuan Video recorder (1968), TV computer game (1976), facsimile dan cetak jarak jauh (1980), teleconference, telephoto, video telephone, video-magazine, computer modem (1985),dan terakhir telepon selular dan jaringan internet (1990).

Latar Belakang Sejarah Komunikasi Masuk di Indonesia
            Ilmu komunikasi merupakan hasil dari suatu proses perkembangan yang panjang. Status ilmu komunikasi ini di Indonesia diperoleh dari Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 107/ 82 tahun 1982. Keppres itu telah membawa penyeragaman nama dari ilmu yang dikembangkan di Indonesia. Sebelumnya terdapat terdapat nama yang berbeda di berbagai universitas atau perguruan tinggi. Di Universitas Pajajaran (Unpad) Bandung dan di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta misalnya digunakan nama Publisistik, sedang di Universitan Indonesia (UI) Jakarta nama Publisistik telah lama digantikan dengan Ilmu Komunikasi Massa. Selain itu Universitas Hasanudin(Unhas) Ujung Pandang menggunakan nama Publisistik/ Ilmu Komunikasi. Di Unpad berdiri sebagai suatu fakultas, sedang di UI, UGM, Unhas dan Universitas lainnya, berstatus sebagai jurusan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
            Sesungguhnya kajian ini di tanah air dimulai dengan nama Publisistik, dengan dibukanya jurusan Publisistik pada Fakultas Sosial dan Politik di Universitas Gajah Mada (1950) dan pada Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Masyarakat di Universitas Indonesia (1959). Demikian juga di Jakarta dibuka pada tahun 1956 Akademi Penerangan dan Perguruan Tinggi Jurnalistik (Kemudian Jurnalistik berganti menjadi Publisistik). Pada tahun 1960 di Universitas Pajajaran Bandung dibuka Fakultas Jurnalistik dan Publisistik.
            Beberapa tokoh yang telah berjasa memasukan ilmu komunikasi ke Indonesia dan mengembangkannya di Indonesia dan kemudian mengembangkannya di Perguruan Tinggi, antara lain Drs. Marbangun, Sundoro, Prof. Sujono Hadinoto, Adinegoro, dan Prof. Dr. Mustopo. Pada tahun 1960-an deretan tokoh itu bertambah lagi dengan datangnya dua orang pakar dalam bidang kajian ini, yaitu Dr. Phil. Astrid S. Susanto dari Jerman Barat (1964) dan Dr. M. Alwi Dahlan dari Amerika Serikat (1967).
Nama Ilmu Komunikasi Massa dan Ilmu Komunikasi baru muncul dalam berbagai diskusi dan seminar pada awal tahun 1970-an. Ilmu Publisistik berkembang di Eropa, khususnya di Jerman, sedang Ilmu Komunikasi Massa lahir di Amerika Serikat. Masuknya ke dua ilmu itu ke tanah air, selain karena adanya hubungan dengan bangsa-bangsa dari kedua benua tersebut, juga karena di bawa oleh mereka yang pernah belajar dari Eropa maupun di Amerika.
Lahirnya ilmu komunikasi yang dewasa ini dapat diterima baik di Eropa maupun di Amerika Serikat bahkan diseluruh dunia, adalah merupakan hasil perkembangan publisistik dan ilmu komunikasi massa. Hal ini dimulai dari adanya pertemuan antara tradisi Eropa yang mengembangkan publisistik dengan tradisi Amerika yang mengembangkan ilmu komunikasi massa. Hal ini antara lain diupayakan oleh Stappers dari negeri Belanda melalui karya Garbner dari Amerika Serikat. Dalam disertainya di tahun 1966 (sepuluh tahun setelah Garbner), Stappers sampai pada kesimpulan bahwa komunikasi massa adalah objek dari publisistikwissenschaft (Djadusman, 1985: 13).




Sumber :
http://newferdii12.blogspot.com/2011/11/sejarak-komunikasi.html
http://blog.its.ac.id/afadli/2010/09/24/sejarah-komunikasi-antar-manusia-di-dunia/
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semua yang ada baca pada blog ini belum tentu semuanya benar,
Wallahualam Bissawab
Saya hanya manusia biasa yang tak terlepas dari khilaf dan dosa karena itu mohon untuk dipelajari kembali dan mohon untuk ditambahi.
Terimakasih sudah berkunjung dan membaca ^^.